FMS, Lubukpakam.....Para Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Deli Serdang dijadwalkan akan melakukan study tiru ke Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tak tanggung-tanggung biaya kepergian para Kades itu senilai Rp 20 juta per orang.
Biayanya diambil dari Anggaran Dana Desa (ADD). Karena jumlah Desa di Deli Serdang ada 380 jika seluruh Kades ikut maka anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp 7,6 Milyar.
Informasi yang dihimpun kepergian Kades se Deli Serdang ini ditanggungjawabi masing-masing Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Se-Kabupaten Deli Serdang.
Mereka sudah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memfasilitasi kegiatan study tiru dan bimtek dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Daerah (LPMD) yang berpusat di Ciledug, Kota Tangerang.
Kepergian Kades pun dibagi dua gelombang.
Untuk berangkat pertama ada 11 Kecamatan yang berangkat baru gelombang kedua ada 11 Kecamatan lagi.
Dari undangan LMPD yang ditujukan kepada para Kades dan BKAD Kecamatan Se-Kabupaten Deli Serdang yang juga beredar di kalangan awak media diketahui kalau Bimbingan Teknis dan Study Tiru yang mau dibuat bertemakan
"Penyelenggaran Pemerintahan Desa Yang Baik Dan Pendapatan Asli Desa Guna Peningkatan Perekonomian Desa Serta Percepatan Pencapaian SDGS Desa Sesuai Dengan Tematik Pengelolaan Keuangan Desa".
Untuk gelombang pertama pelaksanaannya dijadwalkan mulai dari tanggal 7 hingga 11 Desember. Karena itu ditanggal 6 Kades-Kades yang masuk digelombang ini harus sudah berangkat.
Untuk yang gelombang kedua dimulai dari tanggal 9 sampai 13 Desember sehingga ditanggal 8 harus sudah berangkat. Hotel tempat Kades menginap dibuat di Hotel Lombok Raya Mataram.
Adapun rincian biaya Rp 20 juta yang dikenakan kepada para Kades sudah termasuk biaya Pelatihan 5 hari 4 Malam
Dengan menginap (Sarapan, Makan siang, Makan Malam, rehat kopi dan teh), Biaya narasumber, Modul dan Training Kits (Tas, Baju/Kaos, Bolpoint, Bloknote, Name Tag) termasuk Tiket Pesawat PP dan Transportasi dan akomodasi study tiru sertifikat.Ketua Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Lubuk Pakam, Budi Cahyadi mengatakan kalau para Kades se Kecamatan Lubuk Pakam semuanya akan hadir.
Mereka termasuk yang akan berangkat pada gelombang kedua. Pelaksanaan study tiru berjalan selama 4 hari."
Awalnya itu kemarin ada permintaan-permintaan Kepala Desa jadi kami sebagai BKAD ngumpul semua. Ada kesepakatan kepala desa semua dan sepakat. Karena ada permintaan ya udah buat kesepakatan kalau memang mau studi tiru yang bisa diaplikasikan di desa masing masing," kata Budi Cahyadi.
Budi Cahyadi yang juga merupakan Kepala Desa Pagar Merbau III ini menyebut nantinya ada 4 atau 5 desa yang akan dikunjungi para Kades.
Selain menyangkut soal desa digital juga soal desa pariwisata. Disebut tidak ada pemaksaan terhadap para Kades jika pun tidak ingin ikut.
"Ya harapannya Kades semua bisa ikut kalau nggak bisa berangkat digantikan sama Sekretatisnya. Kalau kita Lubuk Pakam ikut semua. Boleh juga kalau nggak mau ikut. Ia dananya 20 juta (diambil) dari ADD. Gelombang pertama 11 Kecamatan dan sisanya 11 Kecamatan lagi gelombang kedua," kata Budi.
Diakui kalau gelombang pertama akan berangkat tanggal 6 Desember.Diharapkan setelah kegiatan ini apa yang dilihat dan dipahami dari studi tiru bisa diaplikasikan di desa masing-masing."
Ya harapannya bisa kita terapkan nanti di desa kitalah," katanya. (HH)
(sumbertribunmedan)
Post a Comment